BEKASI - Seorang nelayan di Muara Bungin menjadi saksi detik-detik jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018 pagi. Nelayan yang diketahui bernama Niman (47) itu sedang menyelam, sebelum akhirnya mendengar suara dentuman keras dari dalam air.
Niman sendiri tak menyangka jika suara dentuman keras yang didengarnya ternyata berasal dari pesawat yang jatuh. Ironisnya, lokasi jatuhnya pesawat nahas tersebut hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari tempatnya menyelam.
"Jadi, waktu itu saya lagi cari ikan pakai alat. Pas lagi menyelam, tiba-tiba saya dengar tuh suara dentuman kencang sekali. Saya benar-benar kaget dan langsung keluar dari air," kata Niman saat memberikan kesaksian di posko penanganan Lion Air di Muara Bungin kepada awak media, Rabu (31/10/2018).
Pria berusia 47 tahun tersebut lantas menghentikan penyelamannya untuk mencari tahu asal suara tersebut. Ia meminta bantuan rekannya sesama nelayan dan pergi dari lokasi. Selang berapa lama kemudian, dirinya kembali ke lokasi dan melihat sejumlah kapal tengah melakukan evakuasi serpihan puing-puing pesawat yang mengapung di air.
"Nggak lama saya kembali ke tempat awal cari ikan dan ternyata udah ada kapal-kapal di situ lagi ngambil potongan-potongan pesawat. Barulah saya tahu suara yang tadi saya dengar itu, ternyata suara pesawat jatuh," paparnya.
Mengetahui suara dentuman itu berasal dari sebuah pesawat, Niman spontan terkaget dan lemas, mengingat jarak jatuhnya pesawat yang sangat dekat dengan lokasinya mencari ikan. Ia pun sangat bersyukur karena pesawat tidak sampai menimpa dirinya.
"Iya saya kan waktu itu jaraknya lumayan dekat, jadi bersyukur lah nggak sampai kena," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah nelayan secara tak sengaja menemukan serpihan puing-puing badan pesawat Lion Air JT-610 dan beberapa pakaian yang diduga milik para korban, yang mengapung di perairan Muara Bungin. Seluruh temuan tersebut langsung diserahkan ke Basarnas yang ada di posko penanganan. (Ari)
(Hantoro)