JAKARTA – Anggota Majelis Syuro PKS, Aboe Bakar Alhabsy menganggap ancaman PKS untuk mematikan mesin politik di DKI terkait pembahasan wakil gubernur hanya gimmick politik. Ia menilai, partainya tidak dalam posisi untuk mematikan mesin politik, meski terjadi kealotan dalam pembahasan kursi wagub.
"Saya rasa tidak arah ke situ ya. Tetapi, sebagai gimmick-gimmick politik, oke-oke saja," ucap Aboe Bakar di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Ia menilai, gimmick itu juga diperlukan agar para kader PKS maupun Gerindra tetap bersama-sama dalam koalisi untuk bekerja sama, sehingga tidak mengutamakan kepentingan sendiri.
"Biar sadar juga itu hamba-hamba Allah. Sesungguhnya kita ini bersama dan bekerja sama. Bukan bersama untuuk kepentingan sendiri. Jadi, artinya bisa saling tenggang rasa dalam soal keputusan ini," ujarnya.
Ia menilai, alangkah baiknya jika sosok yang akan mengisi posisi wagub DKI segera diputuskan. Aboe mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pasti memahami Gubernur DKI Jakarta sudah membutuhkan wakil untuk mengurusi Ibu Kota.

"Lebih cepat lebih bagus ya. Prabowo lebih mengerti mustinya ya dan Anies sudah sangat membutuhkan (wakil). Saya rasa tinggal diputuskan," katanya.
(Baca Juga : Polemik Kursi Wagub DKI Goyang Koalisi Gerindra-PKS?)
Sebelumnya diberitakan, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi, mengatakan mesin politik partainya di DKI bisa mati jika partai berlambang bulan sabit itu tak dapat jatah untuk mengisi posisi wagub yang kosong.
"Jadi mesinnya partai itu kan kader. Kalau kadernya kecewa, akan mengekspresikannya berbeda. Otomatis mesin partai mati," katanya, Selasa (30/10/2018).
(Baca Juga : Polemik Posisi Wagub DKI, PKS: Semoga Ada Penghargaan untuk Kami)
(Erha Aprili Ramadhoni)