Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hari Ketiga Pencarian Lion Air, Kopaska Sisir Permukaan Laut Tanjung Pakis

Harits Tryan Akhmad , Jurnalis-Rabu, 31 Oktober 2018 |07:24 WIB
Hari Ketiga Pencarian Lion Air, Kopaska Sisir Permukaan Laut Tanjung Pakis
Kopaska memulai pencarian korban jatuhnya Lion Air PK-LQP. (Foto: Harits Tryan Akhmad/Okezone)
A
A
A

KARAWANG – Di hari ketiga jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut mulai melakukan penyisiran di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, sejak pagi hari.

Komandan Satuan Tugas Pencarian Korban Lion Air dari Satkopska Koarmada I, Kolonel Johan Wahyudi, mengutarakan bahwa pihaknya hari ini akan melakukan operasi menyusuri laut. Lalu jika ada titik yang diduga mencurigakan, pasukan bakal melakukan operasi bawah permukaan.

(Baca juga: Cuaca Diprediksi Berawan di Hari Ketiga Pencarian Korban Lion Air)

"Operasi bawah permukaan. Jam 8 pagi sampai matahari terbenam," tutur Johan di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).

Adapun dalam operasi hari ketiga ini, sambung Johan, semua jenis armada akan terlibat. Seperti dari kapal laut, pesawat udara, hingga helikopter.

"Dengan selesai menggunakan kapal perang, kapal TNI, Polri, sipil, survei, pesawat udara, helikopter," paparnya.

Sebagaimana diberitakan Okezone, pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dinyatakan jatuh di perairan Karawang pada Senin 29 Oktober 2018. Pesawat tersebut sebelumnya hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 06.20 WIB.

(Baca juga: Dari Menit ke Menit, Jokowi Awasi Proses Pencarian Korban Lion Air JT-610)

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot serta 6 awak kabin. Pihak Lion Air menyatakan pesawat ini dikemudikan Kapten Pilot Bhavye Suneja yang memiliki lebih dari 6.000 jam terbang dan Kopilot Harvino dengan 4.000 jam terbang.

Pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut juga terbilang baru karena memiliki kurang dari 1.000 jam terbang. Sementara sertifikat layak terbang (certificate of air worthiness) pesawat itu diterbitkan pada 15 Agustus 2018 dan berakhir 14 Agustus 2019.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement