JAKARTA - Banjir dan tanah longsor melanda kawasan Kota Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (2/11/2018). Ratusan rumah terendam banjir dan 3 jembatan mengalami kerusakan parah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir terjadi di sejumlah titik, seperti Kecamatan Pauh, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kecamatan Lubuk Begalung, dan Kecamatan Bukuk Kilangan.
(Baca Juga: Hujan Lebat, Ratusan Rumah di Kota Padang Terendam Banjir)
Banjir di Padang, Sumbar (foto: BNPB)
"Dilaporkan kurang lebih 600 rumah terendam dengan tinggi muka air mencapai 80 sampai 150 sentimeter (cm). Satu jembatan hanyut dan dua jembatan putus," kata Sutopo dalam keterangan pers yang diterima Okezone.
Dia menjelaskan, sebelum terjadi banir dan tanah longsor di Kota Padang, sempat terjadi hujan deras di bagian hulu dan hilir. Sehingga, menyebabkan sungai meluap dan banjir.
"BPBD Kota Padang telah meninjau lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat," pungkasnya.
Sebelumnya, sekira pukul 05.00 WIB pagi tadi, pergerakan tanah terjadi di Desa Santur, Kecamatan Barangin, Sawah Lunto, Sumatera Barat. Akibatnya, 5 kepala keluarga yang terdiri dari 22 jiwa mengungsi ke rumah warga sekitar yang tidak terdampak.
"Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut," ujar Sutopo.
(Baca Juga: Terjadi Pergerakan Tanah di Sawah Lunto, Belasan Rumah Rusak)
Banjir di Padang, Sumbar (foto: BNPB)
Namun, kerugian materil yang disebabkan pergeseran tanah tersebut di antaranya, empat unit rumah rusak berat, 12 unit rumah rusak ringan, dan terjadi retakan tanah lebih kurang sepanjang 40 meter.
Peristiwa tersebut terjadi setelah cuaca ekstrem sejak dari tanggal 11 Oktober 2018 dengan intensitas curah hujan tinggi mengguyur posisi perumahan di kemiringan sehingga terjadi pergerakan tanah akibat infiltrasi air hujan ke dalam tanah, bangunan rumah banyak retak dan miring, lantai rumah amblas, saluran/drainase dan jalan lingkungan retak-retak.
(Fiddy Anggriawan )