JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato soal hijrah saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Pengusaha Muda (Repnas) Jokowi-Ma'ruf Amin, di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu 3 November 2018.
Dalam pidatonya mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mengajak masyarakat untuk hijrah dari perilaku konsumtif ke produktif, dari pola pikir pesimis menjadi optimis, serta dari sifat marah untuk menjadi sabar.
Juru bicara timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago aksi Presiden Jokowi menganggap, pidato hijrah Jokowi tepat untuk menjaga persatuan dalam menghadapi dinamika politik 2019.
"Iyalah, kita semuanya harus hijrah dong dari hoax dari SARA. Dari fitnah hijrah dong, mau menang sih boleh saja, siapapun yang mau menang jadi presiden silakan aja, tapi jangan merusak persatuan bangsa enggak boleh," kata Irma kepada Okezone, Minggu (4/11/2018).
(Baca Juga: Effendi Simbolon: Mayoritas 'Simbolon' Dukung Jokowi)
Irma juga menepis bahwa pidatonya tersebut merupakan sindirian kepada pihak lain. Menurutnya Jokowi tidak pernah berpidato yang menyindir siapapun.
"Pak Jokowi enggak suka nyindir-nyindir kalo ngomong biasa aja enggak pernah nyindir orang, enggak pernah bicara kasar," paparnya.
Menurutnya, Jokowi merupakan sosok yang menunjukkan bagaimana cara bekerja yang baik. Oleh karena itu, Jokowi tidak pernah mengatakan hal-hal yang di luar fakta.
"Enggak pernah bicara yang enggak by data, beliau itu orangnya sangat santun, bicara by data orang kerjalah bukan orang politik praktis dia enggak pernah bolak-balik omongan," tukasnya.
(Angkasa Yudhistira)