DEPOK - Suasana duka mendalam keluarga besar salah satu penumpang Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 seorang dokter spesialis penyakit dalam, Ibnu Hantoro (33) nampak terasa di rumah duka Kompleks Pelni C1/5 RT 04/RW 17 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Depok Jawa Barat, Selasa 6 November 2018 malam.
Suasana tersebut setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi jenazah laki-laki dengan nomor postmortem 0006 dan antemortem 034 atas nama Ibnu Hantoro. Jenazah tersebut teridentifikasi melalui pencocokan DNA.
Pengamatan okezone.com, terlihat sejumlah warga mendatangi kediaman rumah duka untuk berbela sungkawa kepada keluarga korban, tenda ukuran besar pun dipasang didepan rumah beserta karangan bunga papan.
(Baca Juga: Pelukan Terakhir Keluarga Terima 17 Jenazah Korban Lion Air di RS Polri)
Di dalam rumah istri Ibnu Hantoro, Helda Aprilia (31) dan keluarga lainnya sedang melakukan pengajian sambil menunggu kedatangan jenazah dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.Selaku sepupu Ibnu Hantoro, Mawan (39) mengaku saat ini tengah menunggu kedatangan jenazah dan keluarga yang sedang menjemput dari RS Polri. Ia menyebut ketika menjemput jenazah, istri korban hanya bisa menunggu sambil mengaji.
"Tadi yang jemput ke RS Polri, ayahnya Slamat, ibunya dan pamannya. Saat ini, kami masih menunggu kedatangan mereka. Sementara istri Ibnu tidak ikut dan sekarang sedang mengaji di dalam rumah," ujarnya di rumah duka.

Diketahui, jenazah Ibnu Hantoro teridentifikasi bersama dengan 17 jenazah lainnya pada Selasa 6 Oktober 2018. Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer menyebut 17 korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, yang telah diidentifikasi akan langsung diserahkan ke pihak keluarga.
"Serah terima dilaksanakan malam hari," kata Lisda dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2018).
(Baca Juga: 17 Korban Lion Air yang Teridentifikasi Langsung Diserahkan ke Pihak Keluarga)
Lisda menjelaskan, dalam proses serah terima jasad korban itu, nantinya pihak RS Polri akan menyerahkan sejumlah dokumen ke pihak perwakilan keluarga. Hingga sembilan hari proses evakuasi, tercatat tim DVI Polri telah mengidentifikasi sebanyak 44 korban. Dengan rincian, 33 korban berjenis kelamin pria dan 11 orang perempuan.

Adapun identitas korban jatuhnya pesawat Lion Air yang telah teridentifikasi hari ini, adalah:
1. Wahyu Alldillah, laki-laki, 32 tahun, melalui sidik jari.
2. Ubaidillah Salabih, laki-laki, 55 tahun, melalui sidik jari.
3. Imam Riyanto, laki-laki, 44 tahun, melalui sidik jari.
4. Mawar Saryati, perempuan, 39 tahun, melalui sidik jari.
5. Tesa Kausar, laki-laki, 37 tahun, melalui sidik jari.
6. Cosarianda Sahap, laki-laki, 39 tahun, melalui DNA.
7. Doni, laku-laki, 45 tahun, melalui DNA.
8. Daniel Suharja Wijaya, laki-laki, 30 tahun, melalui DNA.
9. Herjuna Darpito, laki-laki, 47 tahun, melalui DNA.
10. Nurul Diah Ayu, perempuan, 54 tahun, melalui DNA.
11. Paul Ferdinand, laki-laki, 43 tahun, melalui DNA.
12. Rabagus Noerwito, laki-laki, 26 tahun, melalui DNA.
13. Martono, laku-laki, 35 tahun, melalui DNA.
14. Aryawan Komardi, laki-laki, 37 tahun, melalui DNA.
15. Dokter Ibnu Fajar Riyadi, spesialis penyakit dalam, laki-laki, 33 tahun, melalui DNA.
16. Matthew Bongkal, laki-laki, 13 tahun, melalui DNA.
17. Mack Stanley, laki-laki 31 tahun, melalui DNA.
(Arief Setyadi )