Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kesedihan Ustadz Yusuf Mansur Pimpin Doa untuk Ibunda Santrinya Korban Lion Air

Arsan Mailanto , Jurnalis-Rabu, 07 November 2018 |00:02 WIB
Kesedihan Ustadz Yusuf Mansur Pimpin Doa untuk Ibunda Santrinya Korban Lion Air
Yusuf Mansur memimpin doa untuk almarhumah Dede Anggraini yang jadi korban Lion Air. (Foto: Arsan/Okezone)
A
A
A

PANGKALPINANG - Ustadz Yusuf Mansur hadir ke pemakaman korban Lion Air PK-LQP nomor registrasi JT-610, Dede Anggraini (40). Kedatangannya lantaran salah satu putri almarhumah bernama Aura mondok di pesantren Tahfizh Daarul Qur'an.

Suasana duka menyelimuti ketika rombongan keluarga membawa jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Kacang Pedang, Pangkalpinang.

Setibanya di lokasi pemakaman, Yusuf Mansur langsung menanyakan keberadaan santrinya. "Mana Aura, Aura di mana?," tanya ustadz kepada keluarga korban di lokasi pemakaman, Selasa (6/11/2018).

Foto: Arsan/Okezone

Yusuf Mansur pun berkesempatan memimpin doa usai jenazah dikebumikan dengan mata berkaca-kaca. Bersama keluarga korban, kerabat, tetangga, dan warga setempat Yusuf Mansur membacakan doa untuk almarhumah.

"Mari kita sama-sama berdoa untuk almarhumah, semoga Beliau khusnul khatimah dan diberi tempat terbaik disisi Allah SWT," ucap ustadz Yusuf diamini pihak keluarga dan warga setempat di lokasi TPU.

"Saya diberikan Allah izin untuk mendoakan langsung di pemakaman almarhumah Dede Anggraini. Beliau bundanya Aura, santriwati DQ. InsyaAllah Beliau sudah mendapatkan segala kebaikan yang dijanjikan Allah. Bagi ibu seorang penghafal Quran. Sebab, niat kan sudah langsung dicatat sebagai seakan-akan udah terlaksana niat itu," tuturnya.

(Baca juga: Sang Ibu Jadi Korban Lion Air, Lirih Hafalan Quran Aura Menggetar Ruang Tunggu Bandara)

Yusuf Mansur mengenal Dede Anggraini lantaran putrinya Aura sedang bersekolah di ponpes miliknya di Bandung, Jabar. Ketika ada tugas dinas, almarhumah sering mengunjungi anaknya.

Dede merupakan salah satu karyawan Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang. Korban meninggalkan suami bernama Wilson Sandi dengan dua orang anaknya yakni Aura dan Asiva.

Foto: Arsan/Okezone

Wilson mengungkapkan bahwa pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang istri. Menurutnya almarhumah selalu baik dengan semua orang, termasuk di tempat kerja.

"Almarhumah ini baik, dekat dengan siapapun baik teman kerjanya. Saya kira beliau tidak pernah ada masalah di tempat kerjanya di RSBT, sama tetanggapun dia sangat dekat," terangnya.

Wilson mengaku tak memiliki firasat aneh sebelum tragedi jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu. Apalagi dia sempat berkomunikasi sebelum kejadian.

"Saya terakhir komunikasi sama istri itu Senin pagi 29 Oktober sesaat sebelum dia naik pesawat. Dia kasih kabar, dan telefon meminta untuk dijemput di Bandara Depati Amir Pangkalpinang jam 7 pagi," tuturnya lirih.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement