Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Akan Tetap Kritisi Pemerintah

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Rabu, 07 November 2018 |15:24 WIB
Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Akan Tetap Kritisi Pemerintah
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Arie Dwi Satrio/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, mengakui telah menerima tawaran untuk menjadi pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang dikenal vokal mengkritisi pemerintahan tersebut mengaku tak akan berubah. Dia akan tetap mengkritisi pemerintahan meskipun sudah menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya tetap menjalankan sikap kritis saya kepada siapa pun. Itu sudah saya mulai sejak 1980-an ya, ketika saya masih mahasiswa aktivis, dan dosen ketika itu juga," kata Yusril ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).

Yusril menceritakan, ketika diangkat menjadi bagian dari pemerintahan pada era Soeharto, dia tetap mengkritisi pendapat presidennya kala itu. Kekritisannya itu, sambung Yusril, dijamin oleh ‎Mensesneg era Soeharto, Moerdiono sebagai akademisi.

"Jadi ya kadang-kadang pendapat Pak Harto pun juga saya kritisi juga. Pak Harto tak pernah marah dengan saya juga karena sifatnya membangun, saya lakukan secara profesional," terangnya.

Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Makar, Hadirkan Saksi Ahli Yusril Izha Mahendra

Sikap tersebut akan kembali dilakukan Yusril pada kesempatan kali ini. Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia era Abdurrahman Wahid ‎tersebut akan tetap mengkritisi pemerintahan ke depannya.

"Sikap seperti itu jugalah saya lakulan pemerintahan Pak Jokowi sekarang. Sering juga baik kritikan keras. Tapi, Pak Jokowi juga tak merasa kalau saya terlalu berseberangan dengan pemerintah," terangnya.

(Baca Juga : Senang Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril: 1-2 Hari Ini Akan Tanda Tangani Surat Kuasa)

Yusril merasa Presiden Jokowi tidak terlalu keberatan dikritik olehnya. Sebab, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menganggap apa yang dikritisi dalam batas yang wajar.

"Jadi dalam hal masalah hukum misalnya, masalah HTI, sampai ada permintaan saya disuruh mundur dari pengacara HTI. Saya katakan sejak awal punya komitmen saya ada pembelaan untuk HTI itu. Bukan karena saya menganut paham yang sama dengan HTI, itu tidak sama sekali," ungkapnya.

(Baca Juga : Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yasonna: Welcome!)

"Saya katakan kalau paham Islam kita sama, kalau mengenai doktrin khilafah yang dikembangkan HTI itu beda tafsir dengan mereka. PBB juga berbeda tafsir dengan mereka, dengan khilafah itu," sambungnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement