Dwi menuturkan kejadian tersebut berawal dari Yoyok yang bekerja sebagai penambang pasir di kawasan Merapi Kabupaten Magelang, pada Senin lalu sekitar pukul 10.00 WIB menurut keterangan teman-temannya, tersangka ada suatu keanehan dari kebiasaan kesehariannya.
"Menurut keterangan saksi dari teman-temannya, tersangka seperti orang linglung, karena kondisi tersebut sehingga rekan-rekannya yang ada di Merapi mengabari keluarganya di Gandon, kemudian dijemput untuk dibawa pulang yang sebelumnya juga diperiksakan ke dokter jiwa di RSJ magelang kemudian diberi obat dan akan disuntik, namun yang bersangkutan tidak mau disuntik dan tidak mau minum obat. Akhirnya langsung dibawa pulang ke rumah yang bersangkutan," ungkapnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB pelaku keluar dari rumahnya sambil membawa parang dan berusaha mengejar ibunya Warsi dan anaknya, Danu, namun Warsi dan Danu berhasil melarikan diri. Kemudian pelaku ke arah tetangganya yang jaraknya sekitar 100 meter menuju rumah Kholisatun, saat itu Kholisatun dan anaknya Rafa sedang duduk-duduk di depan rumah.
Yoyok langsung membacok Rafa beberapa kali kemudian ibu Rafa, Kholisatun berusaha melindungi anaknya, namun juga menjadi sasaran pembacokan. Setelah itu tersangka lari, kebetulan di jalan bertemu Atik yang juga dibacoknya.