“Dari intern PDIP sendiri yang menurunkan poster-poster. Karena pasang pakai logo PDIP, tapi PDIP tidak tahu-menahu, tim kampanye nasional ditanya enggak tahu. Juga tim kampanye daerah juga enggak tahu. Makanya kita copot, karena persepsinya ini melecehkan. Itu kan persepsi kami, jangan-jangan persepsi yang masang enggak, itu (poster) dukung Jokowi. Ya ayo diskusi datang ke sini,” bebernya.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu enggan berandai-andai poster dan stiker yang telah menyebar di 31 kabupaten/kota di Jateng bakal mengganggu elektabilitas Jokowi maupun PDIP. Perlu dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui besarnya pengaruh poster ‘Raja Jokowi’.
“Kalau mempengaruhi atau tidak kita enggak tahu. Itu kan harus survey, harus dilihat akibat-akibat sebuah aksi (pemasangan poster). Kita belum survei. Kalau penilaian subjektif itu kebenarannya relatif, bisa benar bisa salah. Masih terlalu dini kalau disimpulkan sekarang,” pungkasnya.
(Salman Mardira)