Dalam dialog tersebut, sebagaimana disampaikan Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar-Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Andre Omer Siregar yang turut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan bahwa Kepala Negara mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif dengan menggunakan platform digital adalah prioritas Pemerintah Indonesia sejak 2014 dan Indonesia diperkirakan menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Sebagai gambaran, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa di Indonesia pada 2017 tercatat 132,7 juta pengguna internet dan 92 juta pengguna "smartphone", sehingga pemerintah harus terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital dengan penambahan serat optik Palapa Ring dan penataan spektrum frekuensi untuk menyediakan akses digital yang terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, Indonesia akan terus mengimplementasikan Peta Jalan Kebijakan E-Commerce untuk mendukung pengembangan e-commerce sebanyak 17 persen dan mencetak 1.000 technopreneurs pada 2020.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian besar terhadap generasi muda untuk Revolusi 4.0 melalui pendidikan vokasi, politeknik, dan balai latihan kerja. Oleh karena itu, pemerintah mendukung pemanfaatan teknologi di semua sektor misalnya Ruang Guru di bidang pendidikan, atau Go-Jek di bidang transportasi. Semua ini dilakukan untuk mendorong ekonomi yang inklusif.