JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily heran dengan usul Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera untuk menggaji guru Rp20 juta, apalagi dibarengi dengan kebijakan untuk mengimpor guru.
"Apalagi usulan gaji guru itu dibarengi dengan impor guru dari luar negeri. Katanya anti-impor. Kok guru saja harus impor sih?" ujar Ace kepada Okezone, Kamis (22/11/2018).
Ace mengatakan, untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidikan tak harus dengan melakukan impor. Menurutnya, sangat berbahaya jika guru diimpor dari luar negeri yang sistem budayanya belum tentu sama dengan bangsa Indonesia.
"Peningkatan kualitas guru dapat dilakukan dengan mengirimkan guru-guru di Indonesia untuk belajar di luar negeri," jelasnya.
Menurut Ace, pemerintahan Jokowi telah serius dalam meningkatkan kesejahteraan guru, di antaranya demgan menaikkan tunjangan dan melakukan sertifikasi sesuai dengan golongan masing-masing guru tersebut.
Tak jauh berbeda, Ace mengatakan Tim Kampanye Nasioal Jokowi-Ma'ruf juga memiliki memiliki program tentang reformasi sistem pendidikan. Sejumlah program itu diantaranya memperluas beasiswa afirmasi dengan memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswa miskin, santri dan siswa lembaga-lembaga pendidikan keagamaan untuk memperoleh beasiswa pendidikan seperti Bidik Misi maupun LPDP.
"Serta memperluas akses mendapatkan pinjaman dana pendidikan dari perbankan," ucapnya.
TKN Jokowi-Ma'ruf, kata Ace juga ingin mempercepat pemerataan kualitas pendidikan dengan peningkatan standar pendidikan. Kubu Jokowi-Ma'ruf juga akan memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berdasarkan kinerja, pemerataan sebaran, kualitas, dan peningkatan kesejahteraan guru/dosen dan Tenaga Kependidikan.
"Termasuk percepatan penyetaraan pendidikan bagi pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya sejajar dengan sekolah umum," tuturnya.
(Arief Setyadi )