KIEV – Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengatakan bahwa dia akan mengusulkan diberlakukannya status darurat militer menyusul insiden penembakan dan penyitaan tiga kapal Ukraina oleh Rusia di Laut Hitam.
Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina (NSDC) telah menyatakan dukungannya untuk memberlakukan status darurat militer selama 60 hari. Usulan itu akan diajukan ke parlemen Ukraina, Verkhovna Rada untuk mendapatkan pengesahan.
Poroshenko mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk melakukan serangan terhadap Rusia jika darurat militer diberlakukan.
BACA JUGA: Langgar Batas Laut, Rusia Tembak dan Tahan 3 Kapal Ukraina
Berbicara pada konferensi pers, Poroshenko mengatakan bahwa Kiev telah meminta NATO dan Uni Eropa untuk "mengoordinasikan tindakan untuk memastikan perlindungan bagi Ukraina."
"Kami menyerukan kepada seluruh koalisi internasional pro-Ukraina: kita harus menyatukan kekuatan," kata Poroshenko sebagaimana dilansir RT, Senin (26/11/2018).
Poroshenko mengatakan bahwa Ukraina akan membahas langkah-langkah lebih lanjut dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg pada Senin. Beberapa pertemuan dengan para pemimpin negara-negara sekutu Ukraina juga telah direncanakan untuk digelar pada hari yang sama.