Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Satu Santri Korban Kecelakaan Pikap di Cipondoh Dimakamkan

Anggun Tifani , Jurnalis-Senin, 26 November 2018 |13:49 WIB
Satu Santri Korban Kecelakaan Pikap di Cipondoh Dimakamkan
Pemakaman santri korban kecelakaan pikap di Cipondoh, Tangerang. (Foto: Anggun Tifani/Okezone)
A
A
A

TANGERANG – Ahmad Sofyan Sohri, salah seorang korban tewas kecelakaan pikap rombongan santri di Jalan Layang Greenlake Cipondoh, dimakamkan pada Senin pagi tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Wakaf Gang Asem Karang Mulya, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Ustadz Rosyid, pimpinan Pondok Pesantren KH Rosyid, bersama sejumlah rombongan santri turut hadir dalam pemakaman tersebut. Ia mengatakan, kecelakaan itu adalah sebuah musibah, jadi jangan menyalahkan kelaikan mobil tersebut.

"Bukan karena kendaraan, soalnya kendaraan ini kondisinya baik-baik saja, kan sudah sering juga dipakai, mau buat angkut ternak atau angkut santri kalau ada acara besar. Jadi ini musibah, dan kita harus rida," ungkap Ustadz Rosyid usai prosesi pemakaman, Senin (26/11/2018).

(Baca juga: Bawa Rombongan Santri, Pikap Kecelakaan di Cipondoh Tewaskan 3 Orang)

Dirinya menganggap penggunaan mobil jenis pikap untuk mengangkut para santri mengunjungi pengajian merupakan hal biasa. "Sudah biasa kalau bisa dibilang 'santri naik pikap', ya karena enggak ada kendaraan lain, dan mereka memang harus pakai ini atau numpang," tuturnya.

Sementara Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan turut menghadiri pemakaman tersebut. Dia berharap kepergian korban dapat husnul khatimah.

"Orang yang meninggal saat menuntut ilmu, apalagi ilmu agama, maka dia dalam keadaan mati syahid. Saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk dampingi, mulai dari santri dan korban meninggal. Ini harus kita kawal," ucap Harry usai membantu proses pemakaman.

(Baca juga: Tengok Lokasi Kecelakaan Pikap Rombongan Santri di Cipondoh, Ustaz Yusuf Mansur: Copot Jantung Saya)

Sebagaimana diketahui, kecelakaan terjadi pada Minggu 25 November 2018. Sang sopir RFA (18) saat itu tidak mampu mengendalikan laju pikap dengan nomor polisi B-9029-RV tersebut.

Keadaan itu membuat kendaraan tak terkendali sehingga menabrak pembatas jalan di sebelah kiri. Peristiwa tersebut menimbulkan 20 korban luka, 3 di antaranya meninggala dunia.

Hingga kini sebagian korban masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement