Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengambilan Jenazah Turis AS yang Dibunuh Suku Terasing Sangat Berisiko

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 28 November 2018 |06:27 WIB
Pengambilan Jenazah Turis AS yang Dibunuh Suku Terasing Sangat Berisiko
John Allen Chau (kiri) dibunuh suku terasing di pulau terpencil India (Foto: Instagram)
A
A
A

NEW DELHI - Antropolog, peneliti dan kelompok hak asasi internasional telah mendesak pihak berwenang untuk membatalkan pencarian mayat warga Amerika Serikat (AS) yang diduga dibunuh oleh suku terasing di pulau terpencil. Mereka berpandangan bahwa langkah itu akan menimbulkan risiko bagi suku pemburu dan pengumpul makanan itu.

John Allen Chau pergi ke pulau Sentinel Utara yang terlarang, di luar daratan India, dalam sebuah misi untuk mengubah suku itu untuk menganut agama Kristen. Anggota suku dilaporkan membunuhnya dengan anak panah. Nelayan mengatakan, mereka melihat warga suku itu menyeret dan mengubur tubuh Chau di pasir.

Sejak itu, polisi "bergulat" dengan tantangan untuk mengambil tubuh pria berusia 27 tahun itu untuk keluar dari pulau yang tertutup selama berabad-abad itu. Penduduk asli di sana sangat menentang semua upaya untuk berhubungan dengan pihak luar.

Upaya terakhir untuk mendekati pulau itu urung terjadi pada Sabtu pekan lalu, setelah polisi menghentikan perahu mereka sekitar 400 meter dari pantai begitu melihat warga Pulau Sentinel bersenjata busur dan panah itu berdiri di sana.

Dalam sebuah pernyataan, Survivor International (gerakan global untuk hak-hak masyarakat suku-red) menyebut pencarian itu sangat berbahaya bagi kedua pihak, baik suku maupun petugas.

"Tubuh Chau harus ditinggalkan di sana, sebagaimana seharusnya warga Sentinel," sebut pernyataan itu dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (28/11/2018).

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement