WASHINGTON – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bersedia mengizinkan para pemeriksa masuk ke kompleks nuklir utama Korea Utara di Yongbyon. Hal itu dilaporkan oleh Kantor Berita Yonhap, yang mengutip sumber diplomatik pada Selasa, 27 November.
"Saya mengerti bahwa Kim Jong-un memberi tahu Moon Jae-in selama KTT mereka pada September, bahwa jika Amerika Serikat (AS) mengambil langkah-langkah yang sesuai, dia tidak hanya akan bersedia untuk menutup fasilitas nuklir Yongbyon, tetapi juga memungkinkan verifikasi, ” demikian keterangan sumber yang dikutip dari Yonhap sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (28/11/2018).
BACA JUGA: Korea Utara Hancurkan Lokasi Uji Coba Nuklirnya
Sumber itu mengatakan bahwa Moon Jae-in telah menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden AS Donald Trump ketika keduanya bertemu pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada September.
Kim sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk menutup situs uji coba nuklir jika Washington mengambil tindakan yang "sesuai", tapi belum ada laporan mengenai tawaran untuk mengizinkan pemeriksa melakukan verifikasi.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan bahwa dia tidak mengetahui mengenai laporan yang menyatakan bahwa Korea Utara bersedia mengizinkan tim pemeriksa masuk dan melakukan inspeksi di situs uji coba nuklirnya. Namun, Nauert mengatakan bahwa Kim telah menyetujui dilakukannya inspeksi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo baru-baru ini.
“Itu merupakan sesuatu yang telah disepakati dan dibicarakan oleh menlu dan Kim saat menlu berada di Pyongyang sekira sebulan yang lalu atau lebih, ” ujar Nauert kepada wartawan.
BACA JUGA: Kim Jong-un Izinkan Lokasi Uji Coba Nuklir Korut untuk Diperiksa Tim Internasional
"Jadi itu adalah sesuatu yang mereka sepakati dan kami menantikan Kim memenuhi komitmennya," lanjutnya.
Tidak jelas apakah pernyataan dari Nauert secara khusus mengatakan bahwa Kim mungkin mengizinkan tim pemeriksa mengunjungi fasilitas Yongbyon atau tidak.
AS telah menekankan pentingnya verifikasi dalam negosiasi mereka dengan Korea Utara tentang denuklirisasi Semenanjung Korea.
(Rahman Asmardika)