JAKARTA - Juru bicara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno), Andre Rosiade menganggap bahwa seruan 2019 ganti presiden yang dilontarkan Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam pidatonya saat aksi Reuni 212 di kawasan Monas, bukanlah suatu masalah yang perlu dibesar-besarkan.
Menurut Andre, pada kegiatan tersebut sama sekali tidak ada aktivitas kampanye dari kubu Prabowo.
"Intinya enggak ada satupun yang kampanye. Kalau urusan Habib Rizieq (pribadi) ya enggak ada masalah kan," ucap Andre saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Ia pun membantah jika pidato Habib Rizieq termasuk kategori gerakan politik terselubung di balik aksi Reuni 212. Terpenting kata dia, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan tim pemenangannya sama sekali tidak berkampanye dalam acara yang dihadiri jutaan umat Islam itu.
"Ya, itu kan Habib Rizieq. Yang pasti Pak Prabowo enggak berkampanye, lalu anggota BPN Prabowo sama sekali tidak berkampanye. Ada Fadli Zon di situ, lalu ada Pak Amien Rais juga di situ, tapi (semua) tidak kampanye," tegasnya.
Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab melalui sebuah rekaman yang diperdengarkan ke seluruh peserta massa aksi Reuni 212 menyerukan perubahan di Indonesia yang kondisinya sedang carut marut. Perubahan yang dimaksudkannya ialah 2019 ganti presiden.
"Menurut hemat saya, menurut hemat saya bahwa perubahan dalam waktu dekat di depan mata saya tidak lain adalah 2019 ganti presiden,” ucap Rizieq dalam rekaman suara yang diputar di atas panggung Reuni 212.
Padahal, Bawaslu sebelumnya telah melarang Reuni 212 dijadikan ajang untuk kampanye apalagi bermuatan ujaran kebencian (hate speech) terhadap capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
(Rizka Diputra)