
Oleh sebab itu, menurut dia, demokrasi sebagai sarana juga harus dijaga agar senantiasa ditempuh dengan sikap jujur. "Harus bersikap jujur, tidak main tikam dari belakang dan semuanya adu visi sajalah untuk maju ke depan," katanya.
Bertemu dan berdiskusi dengan Kiai Maimun, menurut Mahfud, sudah biasa ia lakukan sejak masih duduk sebagai Ketua MK. Kepada wartawan, Kiai Maimun Zubair mengibaratkan Indonesia layaknya sebuah kehidupan rumah tangga. Dalam rumah tangga, seyogyanya jangan sampai terjadi perselisihan hanya karena perbedaan, termasuk menyangkut soal agama.
"Kita harus kembali kepada apa yang sudah dianugerahkan Allah kepada bangsa ini. Kerukunan manusia itu dimulai dari apa yang disebut rumah tangga. Rumah itu terdiri atas pasangan, jadi tidak bisa milik perempuan saja atau milik laki-laki saja, jadi harus ada laki-laki dan perempuan," ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang ini.
(Rizka Diputra)