Selain itu, pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan jika terpilih sebagai Presiden maka tidak akan melakukan kegiatan impor juga cukup menyitaa perhatian publik sekitar 18.7% pemilih.
"Dari mereka yang tahu atau pernah mendengar pernyataan Prabowo tersebut, sebesar 44.8% menyatakan tidak suka, sementara sebesar 45.7% menyatakan bahwa mereka suka dengan pernyataan tersebut," papar Rully.
Menurut Rully, upaya Prabowo-Sandi untuk melakukan rebranding terhadap sosok Prabowo dengan memunculkan isu the new Prabowo, ternyata hanya diketahui oleh 13.0% pemilih. Kemudian, dari mereka yang mengaku pernah mendengar isu tersebut, sebesar 54.9% menyatakan suka dan hanya sebesar 34.0% yang menyatakan tidak suka.
"Isu bahwa rapat tahunan IMF memberikan dana bantuan dua milliar kepada korban gempa Palu dan Lombok, diketahui oleh 12.1% pemilih. Dari mereka yang mengetahui kegiatan tersebut, sebesar 82.1 % menyatakan suka dengan kegiatan tersebut. Dan hanya sebesar 10.3% yang menyatakan tidak suka," lanjut Rully.