
Jokowi juga mengisahkan dirinya dan keluaraga harus menumpang di rumah kerabat selama 1,5 tahun karena rumahnya yang di pinggiran Kali Anyer digusur tanpa ganti rugi.
Ia pun bertekat untuk tidak menggusur karena merasakan betapa sakitnya tidak mempunyai tempat tinggal. Kepala Negara menegaskan bahwa setiap kebijakannya juga berdasarkan pengalaman hidupnya yang kurang beruntung.
"Menurut saya siapa pun memimpin baik di level kota, kabupaten pasti mempengaruhi, gusur menggusur itu pernah saya merasakan. Masak saya menggusur, dan itu pengalaman batin," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menerangkan bahwa setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak akan selalu menyenangkan banyak pihak. Menurut dia, pembangunan juga harus mendidik masyarakat untuk selalu tidak menginginkan sesuatu yang instan.