BEKASI - Eksistensi odong-odong sebagai salah satu wahana favorit anak-anak, cukup mendapat sorotan tajam dari pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan dampak bahaya dari odong-odong khususnya yang berjenis mobil dan kereta mini, yang kerap beroperasi di jalur-jalur padat lalu lintas.
Meski tak sedikit kecelakaan odong-odong terjadi, bahkan sampai ada yang menelan korban jiwa, namun wahana ini masih terus eksis beroperasi. Hal ini menandakan bahwa odong-odong masih sangat digemari dan dinanti-nantikan kehadirannya oleh kaum anak-anak.
"Harus diakui keberadaan odong-odong yang beroperasi di perumahan atau kawasan permukiman, didorong adanya tuntutan rekreasi bagi anak-anak yang murah meriah. Sehingga perlu kebijakan khusus untuk membina dan mengarahkan keberadaan odong-odong, agar tidak melanggar peraturan dan dibatasi operasinya pada kawasan tertentu," kata Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Choiruman J. Putro kepada Okezone, Kamis (13/12/2018).
Politisi PKS itu menyebutkan, pengoperasian odong-odong yang menyalahi aturan karena melintas di jalur-jalur terlarang, mesti mendapat pengawasan ketat dari pemerintah daerah. Terlebih pengelola wahana ini kerap fokus hanya kepada hasil setoran, sehingga mengabaikan faktor keselamatan para penumpang dan pengguna jalan lainnya.
"Penertiban odong-odong yang beroperasi di jalan raya perlu dilakukan, karena membahayakan pengguna jalan. Dan sangat disesalkan bila pihak berwajib baru tergerak menertibkan odong-odong setelah ada korban jatuh," paparnya.