Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mobil Odong-Odong, Antara Hiburan dan Maut

Sarah Hutagaol , Jurnalis-Sabtu, 15 Desember 2018 |10:01 WIB
 Mobil Odong-Odong, Antara Hiburan dan Maut
Mobil Odong-Odong milik Toing di Jakarta Timur (foto: Sarah/Okezone)
A
A
A

Enggak iseng-iseng saja ini kalau pas enggak ada sopirnya, kita yang narik. Ya ini hiburan doang. Biasanya mah kerja di sini (Pasar Jatinegara) dagang. Sekarang lagi enggak dagang, abang yang dagangin, kan berdua dagangnya,” ujar Toing kepada Okezone.

Setelah penumpang terisi empat sampai lima orang, sopir kembali menarik gasnya. Kami pun menyusuri perumahan yang bernama Kampung Pulo sampai ke Kampung Melayu Kecil, serta tembus kembali ke jalan raya Kampung Melayu Besar.

Infografis odong-odong (Okezone)

Untuk menaiki odong-odong dengan satu putaran seperti itu, penumpang dikenakan biaya Rp5 ribu. Namun, jika tidak sampai satu putaran, penumpang hanya perlu membayar ongkos sebesar Rp3 ribu.

Dengan biaya yang cukup murah itu, dalam sehari sopir odong-odong harus memberikan setoran kepada pemilik mobil sebanyak Rp100 ribu. Biasanya, dalam sehari Toing mendapatkan penghasilan sekitar Rp50-70 ribu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement