“Enggak iseng-iseng saja ini kalau pas enggak ada sopirnya, kita yang narik. Ya ini hiburan doang. Biasanya mah kerja di sini (Pasar Jatinegara) dagang. Sekarang lagi enggak dagang, abang yang dagangin, kan berdua dagangnya,” ujar Toing kepada Okezone.
Setelah penumpang terisi empat sampai lima orang, sopir kembali menarik gasnya. Kami pun menyusuri perumahan yang bernama Kampung Pulo sampai ke Kampung Melayu Kecil, serta tembus kembali ke jalan raya Kampung Melayu Besar.
Untuk menaiki odong-odong dengan satu putaran seperti itu, penumpang dikenakan biaya Rp5 ribu. Namun, jika tidak sampai satu putaran, penumpang hanya perlu membayar ongkos sebesar Rp3 ribu.
Dengan biaya yang cukup murah itu, dalam sehari sopir odong-odong harus memberikan setoran kepada pemilik mobil sebanyak Rp100 ribu. Biasanya, dalam sehari Toing mendapatkan penghasilan sekitar Rp50-70 ribu.