Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Murah Meriah, Kehadiran Mobil Odong-Odong Dinanti Warga

Sarah Hutagaol , Jurnalis-Sabtu, 15 Desember 2018 |10:29 WIB
 Murah Meriah, Kehadiran Mobil Odong-Odong Dinanti Warga
Warga Jakarta menikmati mobil odong-odong (foto: Sarah/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Maraknya mobil odong-odong di ruas jalan Ibu Kota terutama di daerah Jakarta Timur, membuat warga sekitar terbantu dengan adanya mobil yang sudah tua, tapi mengasyikkan itu. Ini seperti yang diutarakan seorang ibu paruh baya bernama Sum.

Ia menceritakan, kalau menumpangi odong-odong telah menjadi rutinitasnya setiap hari, terutama usai pulang dari pasar. Hal tersebut lantaran dengan menggunakan odong-odong, ia tidak perlu berjalan kaki jauh untuk sampai ke rumahnya.

“Tiap hari, kalau enggak ada ginian (odong-odong-red), capek kita jalan. Capek, lumayan kalau jalan soalnya. Murah meriah juga,” ucap Ibu Sum kepada Okezone.

Dikarenakan sudah terbiasa, Ibu Sum mengungkapkan bahwa dirinya tidak dilanda rasa takut, sekalipun kendaraan yang ditumpanginya tak memiliki pintu di bagian pinggir mobil tersebut. Namun, ia juga berharap kalau pemilik odong-odong suatu saat nanti memasangkan pintu-pintu demi keselamatan penumpang.

Padahal, jika berkaca dari peristiwa yang belum lama ini terjadi, yakni penumpang odong-odong di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tercebur ke parit dan menyebabkan luka-luka, membuat masyarakat merasa khawatir untuk naik odong-odong.

Infografis odong-odong (Okezone)

Selain dikarenakan tidak adanya jaminan keselamatan untuk penumpang lantaran odong-odong bukan alat transportasi resmi, kondisi kendaraan juga dinilai tak layak untuk ditumpangi dengan jarak tempuh yang cukup jauh.

Enggak. Enggak takut. Iya kalau bisa sih ada pintunya. Kalau tempat duduknya nyaman-nyaman saja sih,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ibu-ibu bernama Nada yang membawa anaknya yang berusia satu tahun menumpangi odong-odong. Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah merasa takut untuk melakukan hal tersebut.

“Bawa anak selalu. Enggak takut, enggak apa-apa. Alhamdulillah sih enggak pernah kenapa-kenapa. Sudah biasa juga,” ungkap Nada.

 dd

Rupanya menumpangi odong-odong itu dilakukan Ibu Nada setiap hari lantaran untuk menghibur anaknya yang ingin berjalan-jalan. Oleh sebab itu, ia pun memilih untuk menaiki odong-odong sekali putaran.

Muter saja, dari sini ke Pulo, terus ke rusun. Enggak ada tujuan. Muter cuma buat dia (anaknya-red) doang jalan-jalan. Dia senang banget. Tiap hari naik odong-odong, mau tidur saja naik odong-odong dulu muter sama bapaknya,” paparnya.

Untuk alasannya sendiri memilih odong-odong sebagai sarana untuk memberikan sang anak hiburan, lantaran menurut Nada anaknya tidak suka jika menumpangi angkutan umum atau angkot karena lebih sempit dan sesak.

“Lebih enak, kena angin. Kalau di angkot sempit-sempitan. Engap. Dia (anaknya) juga enggak betah,” tutup Nada.

Jika mendengar komentar dari para pengguna atau penumpang, kehadiran odong-odong di sekitaran kawasan Kampung Melayu dan Kampung Pulo memang sangat membantu dan menghibur. Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu warga bernama Endang yang tinggal dan berjualan di daerah itu.

Menurut Bapak Endang, jumlah kendaraan odong-odong yang terdapat di kawasan Kampung Melayu terbilang cukup banyak jika dibandingkan kawasan Jakarta lainnya.

"Iya banyak banget odong-odong di sini. Di Jakarta di sini doang nih yang paling banyak," ujar Bapak Endang sembari berjualan.

 

Bapak Endang pun menyebutkan kalau penumpang odong-odong berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang tersedia. Banyak penumpang dari berbagai jenis usia, seperti anak-anak, remaja hingga ibu-ibu.

"Rame di sini mah penumpang odong-odong. Banyak orang kerja dari sana mau pulang ke rusun, naiknya odong-odong. Kadang juga dipakai ibu-ibu jalan-jalan ke Kota tua, Taman Menteng," paparnya.

Meski terbilang ramai dan dibutuhkan, jika dilihat dari lokasi serta lajur tempat odong-odong tersebut melintas terbilang tidak ramah, yakni banyak anak bermain di pinggir dan bahkan di tengah jalan.

Namun, hal tersebut tidak mengurungkan niat odong-odong untuk melintas, serta anak-anak pun tidak ditertibkan. Menurut Bapak Endang hal itu sudah sangat wajar terjadi. Beruntungnya, ia bersyukur sampai saat ini belum terjadi peristiwa yang tidak diharapkan.

"Iya anak-anak itu mah enggak ada takutnya, kalau jalan ke sonoan lagi tuh lebih banyak lagi anak-anak kecil yang main. Ampun dah. Kadang ada mobil lewat, tetap enggak mau minggir. Enggak pernah dilarang sih main di situ. Alhamdulillah sih belum ada kejadian tabrakan atau apa," ungkap Bapak Endang. (wal)

 odo

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement