JAKARTA – Kekayaan budaya Indonesia yang terbentang di 17 ribu pulau, terwariskan pada 714 suku, dan 1.100 bahasa daerah yang berbeda tak hanya menggambarkan keberagaman. Lebih jauh dari itu, kekayaan budaya yang ada berpotensi untuk dikembangkan dan dimodifikasi sehingga menjadi sajian sekaligus tontonan yang sesuai dengan kekinian dan tuntutan zaman.
Dengan mencontoh apa yang dilakukan Korea melalui pop culture yang mampu menembus dunia, maka keragaman budaya Indonesia pun bisa dikembangkan menjadi sebuah entitas pop culture baru dan berbeda. Untuk itulah kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan kemajuan teknologi harus menjadi tantangan generasi muda negeri ini agar mengembangkan pop culture khas Indonesia.
Hal itu dinyatakan Erick THohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di acara “Ngobrol Bareng dengan Erick Thohir” bersama Relawan Kita Satu di Jakarta, Kamis (13/12/2018). Acara rutin yang dihadiri generasi muda, kalangan milenial, dan para influencer itu digelar untuk mendiskusikan sekaligus menggali ide-ide kreatif dan inovatif untuk berperan dalam membangun Indonesia melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Dilatarbelakangi semakin berkembangnya e-sports dan ragam game online saat ini, Erick menilai sudah waktunya generasi muda Indonesia tak hanya piawai dalam memainkan. Tapi, harus juga mampu menciptakan dan ikut aktif dalam platform baru di industri olahraga ini. E-sports akan dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Tokyo 2020.
“Saat ada turnamen e-sports di BSD, saya menemani anak saya nonton. Ternyata peminatnya luar biasa. Tetapi, games yang dilombakan masih produksi luar negeri, Jepang, Korea, atau Cina," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Sabtu (15/12/2018).
(Baca Juga : Viral #SandiwaraUno, Sekjen Perindo Bandingkan dengan Kepemimpinan Jokowi)
"Oleh sebab itu, saya menantang para milenial untuk menciptakan games online dengan konten Indonesia. Janganlah kita menjadi pasar terus, tetapi harus hijrah menjadi produsen. Dibandingkan Korea yang sukses dengan pop culture nya, kita bisa jauh lebih berhasil karena kekayaan budaya kita lebih beraneka ragam,” tambah pengusaha nasional ini.
Erick juga mengingatkan, bahwa di masa depan, Indonesia harus menjadi negara pop culture yang punya andil dalam memberi pemasukan negara lebih banyak. Alasannya? "Jika mengandalkan hasil bumi, tentu semakin lama akan habis. Tetapi jika dari pop culture, tidak akan habis. Bahkan terus berkembang berkat kekayaan kultural atau seni budaya yang dimiliki Indonesia,” jelasnya.
(Baca Juga : Prabowo Bangun Pos Pertempuran di Solo, TKN Jokowi: Kami Sangat Kuat di Jateng)
(Erha Aprili Ramadhoni)