JAKARTA – Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 menjadi topik perbincangan yang hangat di masyarakat belakangan ini. Bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya sebagaimana temuan dari ForumMedsoSehat.
Juru Bicara ForuMedsoSehat, Jeffry Dinomo mengatakan, volume percakapan di media sosial seputar pasangan Pilpres 2019 sangat mendominasi. Baik itu tentang pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Volume percakapan seputar paslon Pilpres 2019 sangat besar dan mendominasi percakapan di medsos, melibatkan 55,620 akun dan 206,907 tweets dari kedua kubu paslon. Jumlah akun dan tweets seputar paslon Jokowi-Ma’ruf lebih besar, yaitu sekitar 2.3 kali dari jumlah akun dan tweets seputar paslon Prabowo-Sandi,” ujarnya melalui keterangan resminya, Senin (17/12/2018).
(Baca Juga: Kubu Jokowi: Kotak Suara Kardus Lebih Murah dan Mudah Didistribusi ke Daerah)

Jeffry Dinomo mengungkapkan, dari percakapan yang terjadi. Secara keseluruhan, pembicaraan positif pada Jokowi-Ma’ruf lebih tinggi daripada Prabowo-Sandi. Sedangkan, untuk pembicaraan negatif kepada kedua paslon cenderung berimbang. Sementara pembicaraan netral tentang Prabowo-Sandi lebih tinggi dari Jokowi-Ma’ruf.
“Melihat dari perilaku interaksinya, di mana 1 original post direspons rata-rata lebih banyak dari kluster pendukung paslon Prabowo-Sandi, dapat diindikasikan perilaku di kluster paslon Prabowo-Sandi terindikasi cyber troops, sementara kluster pendukung paslon Jokowi-Ma’ruf terindikasi dukungan individu,” jelasnya.
(Baca Juga: Ini yang Dibahas Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf Dalam Rapat Evaluasi Kampanye)
Pada kedua kluster pendukung, sambung Jeffry, juga dijumpai suspicious behavior karena cukup banyak ditemukan ditemukan partisipan yang berasal dari akun-akun yang jumlah follower di bawah 50 dan usia akun di bawah 6 bulan.

Beberapa di antaranya banyak yang baru lahir di bulan Desember. Terdapat 3.8% akun yang terlibat di kluster Jokowi-Ma’ruf dan terindikasi, sedangkan 4.9% akun yang terlibat di kluster Prabowo-Sandi yang terindikasi. Secara prosentase terhadap keterlibatan di masing-masing akun, kluster Prabowo-Sandi prosentase suspicious account lebih besar.
“Terdapat konten yang tidak berhubungan dengan percakapan di kedua kluster dari akun-akun tertentu yaitu terkait dengan konten pornografi, judi dan penjual online. Akun-akun tersebut biasanya masuk dalam percakapan yang sudah menjadi trending melalui tagar politik,” pungkasnya.
ForuMedsoSehat bertujuan untuk mengkampanyekan “Cerdas Bermedia Sosial” bagi masyarakat, termasuk media massa. Sebab, media massa dan media sosial sangat terkait erat.
(Arief Setyadi )