JAKARTA - Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menegaskan bahwa peristiwa amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur bukan dikarenakan gempa bumi.
Sutopo menjelaskan, kalau dalam peristiwa ini, tidak terdapat aktifitas tektonik ataupun pergerakan antara Sesar Surabaya dan Sesar Waru yang bisa memicu terjadinya gempa pada tanah yang ambles dengan kedalaman 30 meter dan lebar 8 meter itu.
“Jadi amblesan yang di jalan tadi kedalamannya 30 meter, lebar 8 meter, dan amblesan berlangsung 2 kali, yaitu 21.41 WIB, dan 22.30 WIB,” ujar Sutopo saat ditemui di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).
“Amblesan ini bukan disebabkan oleh gempa bumi atau aktifitas tektonik, karena tidak terdeteksi sama sekali. Jadi kalau ada isu yang mengatakan ini ada kaitannya dengan Sesar Waru yang melintas di sana, tidak betul karena tidak ada aktifitas tektonik pada saat kejadian,” paparnya.

(Baca juga: Jalan Gubeng Ambles Disebabkan Tembok Penahan Tanah Basement RS Siloam Roboh)
Sutopo pun mengungkapkan, peristiwa tersebut murni amblesan tanah yang disebabkan oleh kesalahan konstruksi pada pembangunan basement rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Peristiwa ini disebut amblesan tanah, kejadian amblesan tadi disebabkan kesalahan konstruksi, jadi adanya pekerjaan pembangunan basement rumah sakit yang tidak menggunakan dinding penahan tanah yang langsung berhadapan dengan jalan,” ungkap Sutopo.
(Baca juga: Jalan Raya Gubeng Ambles, Polisi Periksa Puluhan Pekerja Proyek RS Siloam)
Sembari berseloroh, Sutopo pun menyebutkan bahwa amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya itu bukan dikarenakan munculnya salah satu karakter monster, yakni Godzilla.
“Tidak benar godzila keluar dari sana, jadi itu hanya guyonan saja,” tutupnya sembari tertawa.

(Awaludin)