(Baca Juga: Jokowi Terima Serban Dukungan dari Ulama Se-Madura)
Dia menjelaskan Jokowi langsung ke Natuna dengan kapal perang untuk menekankan wilayah itu sebagai bagian Nagara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, Natuna memang masuk dalam sengketa Laut China Selatan.
"Dia (Jokowi) bermaklumat bahwa Indonesia itu negara berdaulat. Dia mengairi kepulauan Natuna. Apa ini yang dibilang dikuasi asing dan aseng? Dia tidak. Dia berani menantang asing dan aseng," jelas dia.
Yenny pun menekankan pemimpin yang kuat bukan yang berbicara berapigapi. Namun, pemimpin yang kuat yang bisa memastikan negara tak hancur 30 tahun lagi dan dekat dengan masyarakat.
"Dia membangun infrastruktur. Lebih dari 700 ribu jembatan yang dibangun. Dulu ada anak sekolah susah bersekolah karena lewat sungai. Tapi sekarang? Ada lebih dari 10 ribu posyandu dibangun oleh Pak Jokowi. Mendapatkan gizi yang baik dan tumbuh jadi manusia," ungkap dia.