Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, dari Bakar Batu hingga Wayangan

7 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, dari Bakar Batu hingga Wayangan
Misa Natal di Gereja Katedral. (Foto : Heru Haryono/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Setiap tanggal 25 Desember, pemeluk agama Kristen merayakan Natal, termasuk di Indonesia. Natal di berbagai tempat di Indonesia dirayakan dengan cara berbeda.

Seperti di Bali, perayaan Natal dirayakan dengan pohon Natal yang terbuat dari bulu ayam. Pohon Natal unik tersebut telah diimpor ke berbagai negara Eropa. Sementara Natal di daerah Papua dirayakan dengan tradisi barapen (bakar batu), yaitu setelah misa atau ibadat natal akan memasak sayuran dan daging babi di atas batu yang dibakar dengan kayu.

Berikut Okezone merangkum berbagai tradisi perayaan Natal di Indonesia seperti dikutip dari Wikipedia.org, Selasa (25/15/18).

1.Penjor dan Pohon Natal Bulu Ayam – Bali

Sebagian besar pemeluk agama Kristen di Bali berada di bagian selatan. Perayaan Natal di Bali sangat berbeda dari tempat lainnya. Di daerah Bali perayaan Natal tidak banyak dihiasi dengan budaya Barat, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu-Bali.

Saat Hari Natal tiba, para penduduk Bali akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi jalanan dengan penjor (hiasan bambu seperti janur) yang melambangkan naga Anantaboga.

Selain itu, di Bali terkenal dengan perayaan Natalnya yang unik. Beberapa hotel dan art shop di Bali akan menghias tempat mereka dengan pohon Natal yang terbuat dari bulu ayam. Pohon Natal unik tersebut telah banyak diimpor ke berbagai Negara Eropa dengan patokan harga dari Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per buah.

2. Tradisi Barapen (Bakar Batu) - Papua

Di daerah Papua, setelah misa atau ibadat Natal, akan dilakukan tradisi barapen (bakar batu), yaitu ritual memasak babi untuk disantap bersama. Warga Papua memasak sayuran dan daging babi di atas batu yang dibakar dengan kayu. Cara menyalakan apinya pun sangat khas karena tidak menggunakan korek, melainkan menggesekkan kayu terus-menerus hingga menghasilkan serbuk panas yang menjadi api.

Berburu Pernak-pernik Natal di Pasar Asemka Jakarta

Bakar batu atau barapen merupakan ungkapan rasa syukur, kebersamaan, saling berbagi, dan mengasihi yang ditandai dengan makan daging babi secara bersama.

3. Festival Lovely December -Toraja

Penduduk Toraja merayakan Natal dengan mengadakan festival budaya yang disebut Lovely December. Festival ini diisi dengan tarian massal, karnival budaya, pertunjukan musik bambu, festival kuliner, dan pameran kerajinan tangan.

Puncak dari festival ini adalah kembang api dan prosesi Lettoan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember. Lettoan adalah ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Ketiga simbol yang digunakan adalah saritatolamban berbentuk tangga yang melambangkan doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik (seperti anak tangga yang selalu naik ke atas; matahari melambangkan sumber cahaya kehidupan; dan bunga tabang yang melambangkan kesuksesan dalam kehidupan warga Toraja.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement