Dalam sambutannya Esthy kembali menegaskan komitmen Kemenpar untuk mendukung pariwisata Toraja. Terlebih Presiden Joko Wibowo telah berkomitmen untuk membangun aksesibilitas Toraja, sehingga wisatawan lebih mudah masuk ke Toraja.
Memang tak dapat dipungkiri, hingga saat ini aksesibiltas merupakan faktor penghambat perkembangan pariwisata Toraja. Pasalnya wisatawan harus menempuh 8 jam perjalanan dari Makassar. Meskipun juga saat ini Toraja juga dapat ditempuh lewat Palopo yang berjarak 2 jam perjalanan.
"Modal Toraja sudah kuat dengan akar budayanya yang mendunia. Tinggal aksesibilitasnya yang perlu di tingkatkan. Saya yakin jika Bandara Buntu Kunik sudah selesai pasti perkembangan pariwisata Toraja makin cepat. Karena atraksi serta amenitasnya sudah mumpuni. Dan Presiden Jokowi sudah berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunannya," terang Esthy yang juga Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar itu.
Acara yang ditutup dengan perayaan Natal bersama itu juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kemaritim Bidang Ekonomi Maritim, RI , Sugeng Santoso, Bupati Toraja Nicodemus Biringkanae, Wakil Bupati Toraja Victor Datuan Batara, Kadis Pariwisata Toraja Rispita Napa Kadis Pariwisata Provinsi Sulsel Musaffar, serta Asisten I Gubernur Sulsel Abdul Salim.
(Risna Nur Rahayu)