Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Pernyataan Ma'ruf Amin Terkait Penculikan, TKN Jokowi Minta Kubu Prabowo Jangan Baper

Harits Tryan Akhmad , Jurnalis-Rabu, 02 Januari 2019 |19:02 WIB
Soal Pernyataan Ma'ruf Amin Terkait Penculikan, TKN Jokowi Minta Kubu Prabowo Jangan <i>Baper</i>
Prabowo dan Jokowi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin meminta kepada tim sukses pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno untuk tidak tersinggung atau "Baper" terkait dengan isu penculikan.

Juru Bicara TKN Inas N Zubir menyebut, pernyataan penculikan yang dilontarkan oleh Ma'ruf Amin tidak memiliki maksud untuk menyerang pihak manapun. Pasalnya, hal itu disampaikan dalam kapasitasnya sebagai ulama.

"Padahal yang diucapkan Pa M’ruf Amin sudah sangat benar, karena sesuai dengan fungsi beliau sebagai ulama yakni meneruskan tugas para Nabi dan Rasul untuk memberikan penerangan kepada umat Islam tentang mana yang benar dan mana yang buruk serta mana yang hoax dan mana yang true story," kata Inas kepada wartawan, Rabu (2/1/2018).

Baca Juga: KH Ma'ruf Amin Akan Temui Ulama di Jatim pada Akhir Januari

Inaz

Inas menyatakan, masyarakat sudah paham bahwa selama ini kubu Prabowo-Sandi sangat gencar menghasut dengan mengatakan bahwa pak Jokowi otoriter, pelanggar HAM, Islamophobia.

"Padahal dalam kenyataannya, sosok pak Jokowi tidak pernah melakukan itu semua," tutur Inas.

Ketua Fraksi Hanura itu menjelaskan, perbuatan penculikan orang, penganiayaan dan membunuh orang, adalah perbuatan yang melanggar HAM. Pasalnya, kata dia, hanya pemerintahan yang otoriter sering melakukan pelanggaran HAM.

Sedangkan, kata Inas, Pemerintahan Jokowi sama sekali tidak pernah melakukan pelanggaran HAM dengan cara menculik, menganiaya dan membunuh.

"Jangan sering-sering tersinggung dan mudah marah apalagi panik dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019 ini, nanti bisa-bisa kubu Prabowo Sandi kalap dan mengulang cara-cara tidak terpuju lagi seperti kasus Ratna Sarumpaet," tutup Inas.

(Edi Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement