Dari jawaban-jawaban yang masuk lewat akun Instagram BBC News Indonesia, sebagian besar menyebut bahwa kesiapan menghadapi bencana masuk dalam kurikulum untuk 'meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan, mengurangi kepanikan, serta dapat meminimalisir jumlah korban'.
Baca juga; 46 Desa di Banyuwangi Rawan Diterjang Tsunami
Ada juga yang menyebut agar paham tata cara evakuasi dan apa yang harus dilakukan bila bencana terjadi.
Pengguna media sosial @skrsekar menjawab, "Karena tidak semua aware (sadar) sama wilayah mana saja yang rawan dan bagaimana pencegahan/penanggulangannya." Sedangkan pengguna lain, @endiprast, menulis, "Biar tumbuh rasa kemanusiaannya, jangan datang ke lokasi bencana cuma nonton aja."
Tapi ada juga pembaca yang tak setuju jika bencana masuk dalam kurikulum.
Pengguna Instagram @dwitasuci menulis, "Pelajaran di sekolah sudah cukup padat, lebih baik diberikan waktu di luar pelajaran agar lebih fokus." Sentimen ini pun disampaikan oleh beberapa pengguna media sosial lain.
Sementara itu, @kiyotamiyagi berpendapat, "Sebaiknya masuk ke jenjang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi." Jawaban alternatif lain juga muncul dari @alf_maulana, yang menyebut, "Mata pelajaran identik dengan nilai, sedangkan kebencanaan lebih layak sebagai informasi."