JAKARTA - Sikap Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief dinilai bertentangan dengan citra politik santun yang selama ini dibangun oleh Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Firman Manan, berpendapat, Andi Arief kerap memunculkan kontroversi, salah satunya karena diduga ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos.
Ia juga dinilainya telah menggunakan politik ofensif ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Firman, hal itu bisa menimbulkan permasalahan terhadap Demokrat. Karena pola yang digunakan oleh Andi Arief berbeda dengan citra yang selama ini terbangun di mata publik.
Menurutnya, Demokrat selama ini dikenal sebagai partai yang menerapkan strategi politik defensif. SBY sebagai ikon partai kata Firman, juga menerapkan politik santun. Sehingga, strategi politik ofensif yang digunakan oleh Andi Arief dapat mengganggu ritme pola kampanye Demokrat.
"Hal ini sekaligus membingungkan pemilih tentang karakteristik Partai Demokrat. Strategi SBY yang membangun citra dirinya sebagai politisi santun sekaligus karakter Partai Demokrat sebagai partai yang santun dapat terkikis oleh pernyataan-pernyataan Andi Arief yang cenderung ofensif," kata Firman, Selasa 8 Januari 2019.