KEPOLISIAN Bangladesh menembakkan gas air mata dan mengayunkan pentungan ketika ribuan buruh garmen berdemonstrasi menuntut kenaikan upah. Di hari keempat demo tersebut, Rabu 9 Januari 2019, mereka menutup pabrik-pabrik di pinggiran ibukota.
Harian Daily Star melaporkan, Kamis (10/1/2019), seorang demonstran ditembak mati dan lebih dari 30 lainnya terluka dalam bentrokan dengan polisi.
Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk mencegah demonstran menutup jalan ke Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka. Buruh membalas dengan melempar batu bata ke polisi dan membakar kendaraan.
Industri garmen Bangladesh sendiri diketahui menghasilkan sekira 30 miliar dolar nilai ekspor per tahun, dan menjadikannya terbesar kedua di dunia setelah China. Industri itu membuat produk untuk produk mode terkenal termasuk Zara, H&M, dan Uniqlo.
Selama berbulan-bulan, buruh di Bangladesh menuntut upah minimum yang lebih tinggi daripada yang diusulkan pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
(Hantoro)