"Mengaku kader, tapi ketika tak direkom, lalu loncat ke partai lain. Partai ini bagi kami bukan kendaraan untuk lompat kekuasaan. Ada fenomena pragmatisme politik," terang Megawati.
Dirinya mengakui fenomena tersebut terjadi di PDIP. Namun, Mega tak pernah menyesal kehilangan kader model seperti itu, pasalnya yang dibutuhkan oleh PDIP ialah kader ideologis.
"Kita tak kecil hati kehilangan politisi pragmatis seperti itu," ucapnya.
(Hantoro)