"Pembayaran jalan tol sampai dengan bantuan pangan non-tunai adalah inovasi transaksi non-tunai di era Pak Jokowi. Pak Jokowi akan terus mempertegas penindakan kejahatan perbankan dan pencucian uang. Sehingga, akan ada efek jera karena terjadi proses pemiskinan para koruptor," kata Ace.
Kunci dari pemberntasan korupsi, lanjutnya, adalah integritas dan rekam jejak. Dan Jokowi tidak punya beban terkait dengan konflik kepentingan terkait bisnis keluarga. "Anak-anaknya justru jualan martabak dan pisang goreng. Sebaliknya sulit membayangkan akan tidak ada konflik kepentingan terkait bisnis keluarga Prabowo dan juga Sandi," ujar dia.
Jadi, menururnya, efektivitas pemberantasan korupsi akan tergantung pada puncuk pimpinannya dalam hal ini Presiden. Jika pemimpinnya bersih, berintegritas dan berani maka ada harapan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Sebaliknya, kalau rekam jejaknya meragukan, dengan sarat beban konflik kepentingan, memiliki jalinan dengan kekuatan oligarki masa lalu dan dikelilingi para pemburu rente, maka itu sama saja menawarkan janji palsu," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)