Visi Misi Paslon Capres dan Cawapres Dinilai Masih Abstrak
JAKARTA - Kabid Humas DPP Ikatan Advokasi Indonesia (IKADIN), Erwin Natosmal Oemar menilai kalau visi misi yang sudah diutarakan oleh tim pendukung dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 dan 02 masih abstrak.
Padahal, menurut Erwin visi misi yang dimiliki oleh pasangan calon adalah salah satu cara untuk meyakinkan masyarakat Indonesia agar memilih mereka pada saat Pilpres 2019 nanti.
"Program visi misi salah satu kontrak politik yang ditawarkan masing-masing calon. Jadi tentu saja masing-masing paslon harus hati-hati melakukan kontrak politik," ujar Erwin saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019).
"Tolong yakinkan publik kenapa kami harus memilih kedua pasangan calon. Visi misi menjadi penting sebagai salah satu dokumen yang bisa menjadi alat publik untuk mengikat para calon," tambahnya.
Baca Juga: Prabowo: Kita Sedang Dimiskinkan
Oleh sebab itu, Erwin berharap kalau pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno bisa memperjelas program-program menjadi lebih spesifik dan terukur agar masyarakat bisa semakin diyakini.
"Program harus lebih terukur. Jadi jangan abstrak ngambang, apa konteksnya? Jadi saya berharap masing-masing paslon memperbaiki programnya agar lebih spesifik dan terukur. Jadi publik bisa yakin," ungkap Erwin.
Erwin pun mencontohkan ada 9 poin yang dimiliki Joko Widodo-Ma'ruf Amin soal isu HAM, namun sebagaian besar masih belum spesifik. Begitu pula dengan tim Prabowo-Sandiaga Uno yang menggunakan bahasa mengawang.
"Misalnya pak Jokowi ada 9 soal isu HAM, tapi banyak yang tidak spesifik. Yang spesifik soal masa lalu saja. Begitu juga Prabowo, bahasanya masih ngawang," tutupnya.
Baca Juga: TKN Jokowi Tegaskan Bisa Hilangkan Stigma Hukum "Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas"
(Edi Hidayat)
