JAKARTA – Gunung Merapi terus menggeliat dengan tingkat aktivasi level II atau waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta itu dilanda 100 kali gempa pada Minggu 13 Januari kemarin.
“Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut,” sebut PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM dalam website resminya seperti dipantau Okezone, Senin (14/1/2019).
Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal setinggi 200 meter dari puncak gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Angin bertiup lemah ke arah timurlaut dan tenggara.
“Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan tenggara,” tulis PVMBG.
Melalui rekaman seismograf, Minggu kemarin tercatat, Gunung Merapi digoyang 100 kali gempa. Rinciannya adalah 73 kali gempa guguran, lima kali gempa berkekuatan lemah (low frequency), 21 kali gempa hembusan, satu kali gempa tektonik jauh.
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi.
“Radius 3 kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk,” tulis PVMBG dalam rekomendasinya.
Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gung Merapi.
“Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah, atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi,” ujar PVMBG.
(Salman Mardira)