Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ubah Visi-Misi, Prabowo-Sandi Rugi Sendiri

Fahreza Rizky , Jurnalis-Senin, 14 Januari 2019 |15:58 WIB
Ubah Visi-Misi, Prabowo-Sandi Rugi Sendiri
Prabowo-Sandi (dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Perubahan visi-misi pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai menunjukkan ketidaksiapan pasangan tersebut menghadapi Pilpres 2019. Apalagi, revisi visi-misi itu dilakukan menjelang debat perdana Pilpres pada 17 Januari.

"Apapun alasan yang disampaikan, revisi terhadap visi dan misi dilakukan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga menujukkan bahwa mereka tidak memiliki kesiapan dan kematangan secara substantif menghadapi perhelatan pemilihan presiden 2019," kata Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan The Habibie Center, Bawono Kumoro saat dihubungi, Senin (14/1/2019).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Kamis 10 Januari 2019, lalu, mengajukan revisi dokumen visi misi capres-cawapres nomor urut 02, namun KPU menolaknya dengan alasan masa penyerahan dokumen sudah melewati batas waktu yang disediakan.

(Baca Juga: Gerindra: Modus PSI Itu Numpang Tenar lewat Prabowo)

(Baca Juga: Survei Y Publica: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,5%, Prabowo-Sandi 31,9%)

Ada empat poin perbaikan dalam dokumen visi misi tersebut. Pertama, menurut Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, perubahan tata bahasa agar mudah dipahami oleh masyarakat. Kedua, BPN memperkuat referensi dan dasar utama visi misi yang berlandaskan pada Pancasila serta UUD 1945. Ketiga, perubahan struktur kalimat pesan visi yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga. dan Keempat perubahan layout atau tata letak dari desain dokumen visi misi.

Bawono menjelaskan, revisi visi dan misi merugikan Prabowo-Sandi yang sedang berjuang meningkatkan elektabilitas. "Revisi terhadap visi dan misi potensial memunculkan persepsi negatif dari undecided voters terhadap pasangan 02," ujarnya.

Undecided voters alias masyarakat yang belum menentukan pilihan, disebut akan ragu memilih Prabowo-Sandiaga karena mereka menganggap pasangan ini kurang serius. "Padahal undecided voters merupakan harapan utama Prabowo-Sandiaga untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari petahana di sisa waktu tiga bulan," ujar dia.

Revisi terhadap visi dan misi juga dinilai menunjukkan adanya pemikiran dari sejumlah tokoh kunci di BPN belum terakomodasi sepenuhnya.

"Ada pesan tersirat di balik revisi tersebut bahwa terdapat pemikiran-pemikiran dari sejumlah tokoh kunci di BPN belum terakomodasi di dokumen visi misi," kata Bawono.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement