JAKARTA - Penahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok diijadikan Ahok untuk menyadarkan diri agar memperbaiki sikapnya setelah bebas pada Kamis, 24 Januari 2019. Jelang Seminggu bebas, dirinya membuat sepucuk surat untuk masyarakat Indonesia.
Ahok menulis surat berisikan permintaan setelah bebas nanti yang ditulisnya dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Surat itu diunggah di akun Twitter dan Istagram @basuki_btp yang dikelola tim Ahok.
Baca juga: Bebas 24 Januari, Ahok Minta Pendukung Tak Merayakan dan Menjemputnya ke Rutan Mako Brimob
Dalam surat tersebut, dirinya meminta kepada seluruh pendukungnya untuk menyetop panggilan kepada dirinya dengan sebutan Ahok. Ia mengaku lebih sreg dengan panggilan BTP.
“Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP, bukan Ahok," ujarnya, Jakarta, Jumat (18/1/2018).
Baca juga: Berebut Endorsement Ahok yang Bebas 24 Januari 2019
Dalam surat itu, Ahok juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukungnya, PNS DKI, dan pembencinya, atas segala tutur kata, sikap perbuatan yang sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.
Diposting oleh Timbtp
— Ahok Basuki TPurnama (@basuki_btp) January 17, 2019
Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya pic.twitter.com/bEftJTqYbd
“Pada kesempatan ini saya juga mau sampakan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya,” kata dia.
Baca juga: Jika Ahok Bergabung, PDIP Tak Gentar Diserang Isu Agama
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan bebas dari penjara, pada Kamis 24 Januari 2019. Mantan gubernur DKI Jakarta meminta massa pendukung tidak menjemputnya atau menyambut kebebasan dirinya secara besar-besaran hingga mengganggu ketertiban.
(Fakhri Rezy)