Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Debat Capres, TKN: Jokowi Beri Bukti Konkret, Prabowo-Sandi Sibuk Beretorika

Sarah Hutagaol , Jurnalis-Jum'at, 18 Januari 2019 |14:57 WIB
Debat Capres, TKN: Jokowi Beri Bukti Konkret, Prabowo-Sandi Sibuk Beretorika
Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto berfoto bersama Ketua KPU Arif Budiman saat debat perdana Pilpres 2019. (Foto : Heru Haryono/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai tak sulit untuk melihat pasangan calon peserta Pilpres 2019 mana yang unggul dalam debat perdana, kemarin. Ia mengatakan, Jokowi-Ma’ruf Amin unggul mutlak dari kompetitornya, yakni paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga pada debat semalam.

“Parameternya sederhana, siapa di antara kedua kontestan yang sungguh-sungguh menjadikan visi misi kampanyenya sebagai sikap hidupnya dengan yang hanya menggunakan visi misi sebagai bahan retorika politik demi mencapai kekuasaan,” kata Karding dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (18/1/2019).

Ia menilai, dari tema debat kemarin, Jokowi-Ma’ruf Amin lebih unggul dari paslon 02. “Dari empat tema debat yang diusung KPU: hukum, penegakkan HAM, korupsi, dan terorisme saya memastikan Jokowi-Ma'ruf menang KO dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,” kata Karding.

Ia menilai, terkait isu tentang penyetaraan hak bagi kelompok difabel misalnya, Jokowi secara konkret menyatakan pemerintah sudah dan akan terus berupaya mewujudkannya. “Contoh paling konkret adalah pemberian bonus yang sama besarnya bagi para atlet berprestasi Asian Paragames,” ucapnya.

Ia membandingkan penjelasan konkret Jokowi dengan Prabowo-Sandi, yang dinilainya melontarkan pernyataan yang malah di luar konteks.

Politikus PKB itu mengatakan, kedua capres-cawapres menjadikan isu ekonomi sebagai solusi mengatasi masalah diskriminasi bagi kaum difabel dan bahkan sebagai solusi mengatasi terorisme. “Padahal riset paling mutakhir menunjukkan fakta terorisme bukan perkara kesejahteraan. Sejumlah pelakunya bahkan berasal dari keluarga kelas menengah. Ibarat pepatah retorika Prabowo Sandi itu: Jaka Sembung Naik Ojek, gak nyambung Jek,” paparnya.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding

Ia melihat dalam tema korupsi, pasangan Jokowi-Ma'ruf jauh lebih unggul. Karding memandang, Jokowi melihat korupsi sebagai persoalan mentalitas untuk itu penyelesaiannya harus dilakukan dengan sistem mulai dari rekrutmen pegawai dan pejabat negara yang berasaskan meritokrasi hingga efisiensi birokrasi. “Sementara Prabowo justru ingin menaikkan gaji para pejabat sebagai solusi megatasi korupsi. Ia menihilkan kenyataan bahwa banyak pejabat yg terjerat korupsi adalah mereka yang punya harta kekayaan fantastis,” ungkapnya.

Selain itu, jelas Karding, Jokowi memberi contoh bagaimana ia membangun kultur anti-KKN di lingkungan keluarganya. “Ini terbukti dari anaknya yang tidak lolos tes CPNS dan tidak ada yang bermain dalam proyek negara. Ia relatif tidak memiliki beban untuk menjalankan sekaligus mengontrol roda pemerintahan yang bersih dan baik,” katanya.

Sementara itu, ia menyerahkan kepada publik untuk menilai rekam jejak masa lalu Prabowo-Sandi, baik dalam karier dan bisnis. “Yang jelas, Prabowo sebagai ketua umum partai turut berperan dalam menandatangani lolosnya mantan napi korupsi sebagai caleg-caleg partainya,” ujar Karding.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement