Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Sulsel Mulai Surut, BNPB: 30 Orang Tewas dan 25 Hilang

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Kamis, 24 Januari 2019 |16:00 WIB
Banjir Sulsel Mulai Surut, BNPB: 30 Orang Tewas dan 25 Hilang
Banjir menerjang Sulawesi Selatan (Foto: BNPB)
A
A
A

JAKARTA - Penanganan banjir, longsor dan puting beliung yang menerjang wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) terus dilakukan. Evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menuturkan, di beberapa tempat banjir mulai surut. Debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang. Hingga H+2 atau hari ini sekira pukul 14.00 WIB, dari data Pusdalops BPBD Sulsel tercatat 78 desa terdampak bencana.

Puluhan desa itu berada di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.

"Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak (32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, 5 tertimbun)," ujar Sutopo dalam siaran persnya, Kamis (24/1/2019).

(Baca Juga: Pelajar SMA di Makassar Tewas Terseret Banjir

Banjir

Kemudian, sebanyak 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak. Data ini sementara dan kemungkinan berubah karena pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya.

Sutopo menambahkan, sebaran dari dampak bencana banjir, longsor dan puting beliung di wilayah Sulsel tersebut adalah:

1. Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak (5 rusak berat dan 5 tertimbun), 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.

2. Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir.

3. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.

4. Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.

5. Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.

6.Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 hektare sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.

7. Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 hektare sawah, 1 fasilitas peribadatan.

8. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.

9. Kabupaten Sindrap terdapat 1 kepala keluarga terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.

10. Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.

Curah hujan ekstrem yang melanda wilayah Sulsel pada 22 Januari 2019 telah menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga menyebabkan banjir, longsor di daerah-daerah perbukitan.

(Baca Juga: Banjir Sulawesi Selatan: Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Banjir

Namun, dalam dua hari terakhir hujan berkurang. Hal ini juga menyebabkan debit keluaran Waduk Bili-Bili menurun. Pada hari ini sekira pukul 14.20 WIB, status tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99.43 meter. Volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144.99 meter kubik per detik serta outflow sekitar 145.00 meter kubik per detik.

"Status di bawah normal. Artinya aman dengan tinggi bukaan pintu air menjadi 1 meter," tuturnya.

Tim gabungan dari BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, SKPD, PMI, relawan, NGO dan masyarakat masih terus melakukan penanganan darurat. Kepala BNPB, Doni Monardo, juga telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulsel.

Menurut Sutopo, BNPB telah menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp250 juta, Gowa Rp250 juta, Marros Rp250 juta dan Kota Makassar Rp250 juta. Selain itu, bantuan logistik juga dikirimkan.

Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Sebab, Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia.

"Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas," ujarnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement