“Ada begitu banyak adrenalin di tubuh saya sehingga saya tidak punya waktu untuk berpikir. Saya memukul buaya dan dia tidak akan melepaskan anak laki-laki saya. Saya sedang bergulat dengan si buaya dan kami saling menatap," kata Tejada kepada polisi sebagaimana dilansir World of Buzz, Kamis (31/1/2019).
“Lalu entah dari mana, saya punya ide untuk menggigitnya. Saya meraih kakinya dan menggigit sekeras yang saya bisa seperti anjing Rottweiler," lanjutnya.
Superintendent Polisi, Socrates Faltado mengatakan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan korban dan adik laki-lakinya sedang membersihkan diri di sungai ketikan seekor buaya tiba-tiba menyambar lengan kanannya dan menariknya ke daerah yang lebih dalam.
“Serangan itu menyebabkan di berbagai bagian tubuh yang berbeda,” kata Socrates.
Dia menambahkan, keberanian sang ayah adalah alasan putranya masih hidup dari serangan tersebut.
(Rahman Asmardika)