JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir berharap semua kandidat calon presiden dapat fokus memaparkan visi dan misi yang terkait dengan tema debat kedua. Adapun tema debat kedua, yaitu energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
“Debat yang kedua memang untuk yang kedua ini fokus kepada presiden, jadi sudah seyogyanya fokus kepada calon presiden. Kan memang yang mimpin negara kita nantinya itu kan presiden,” ujar Erick Thohir saat ditemui di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Perangi Hoaks, Erick Thohir Galakkan Gerakan Menangkal Fitnah
Jadi, lanjutnya, tema debat tersebut sangat ditunggu-tunggu Jokowi. Pasalnya, Paslon no 01 tersebut bisa memberikan visi misi dan memberikan solusi-solusinya.

“(Jadi) tidak hanya pembangunan yang sudah dilakukan hari ini, dan juga yang akan datang,” tambahnya.
Erick juga berharap, kalau calon presiden nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto tidak gagal fokus dari isu-isu debat yang sudah ditentukan. Jika hal itu terjadi, ia akan menyayangkan karena masyarakat tidak mendapatkan jawaban terbaik dari kandidat presiden.
Baca juga: Jan Ethes Tenar di Media, Dedi Mulyadi: Wajar Itu Cucu Presiden
“Dan saya juga berharap tadi pak Prabowo jangan gagal fokus di mana fokus kepada isu-isu dalam debat, tapi kalau beliau mengangkat isu-isu yang lain, ya itu akhirnya nanti yang kasian rakyat sendiri. Jangan sampai rakyat tidak mendapatkan jawaban yang baik dari figur pak Prabowo ataupun dari figur presiden kita pak Jokowi,” ungkap Erick Thohir.
Ketika ditanya bagaimana persiapan dari calon presiden nomor urut 01, Jokowi, Erick Thohir mengungkapkan bahwa tidak ada yang spesial, yakni hanya melakukan diskusi dan pengenalan dengan kondisi tempat debat Pilpres yang akan digunakan.
Baca juga: Bawaslu Diminta Awasi Kegiatan Jalan Sehat Bermotif Kampanye Capres
“Ya saya rasa sama persiapannya, ada diskusi, ada juga pengenal lapangan. Karena kan berbeda juga konsepnya, tempat duduknya tidak ada di belakang sekarang, lalu lokasinya berbeda, pasti perlu pengenalan, sudah wajar,” tutupnya.
(Fakhri Rezy)