Sementara itu, Bupati Tuban, Fathul Huda menegaskan program dan bantuan Kementan telah memberikan dampak besar terhadap kemajuan budidaya jagung di Tuban yakni sebagai penghasil jagung nomor satu di Provinsi Jawa Timur. Realisasi luas tanam jagung 2018 di Tuban mencapai 113.290 ha dari target hanya 109 ha, sehingga produksi jagung di Tuban saat ini sangat melimpah.
"Ini adalah keberhasilan luar biasa, berkat kunjungan Bapak Menteri Pertanian ke Tuban selama empat tahun berturut-turut dan perhatian dari Bapak Presiden Jokowi. Kita wajin bersyukur. Kita wajib pertahankan Tuban, sebagai nomor satu penghasil jagung," tegas Fathul.
Wantono (47), salah seorang penyuluh pertanian sekaligus petani jagung di Grabakan, Tuban mengungkapkan, Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur dan saat ini petani di Tuban sedang melangsungkan panen raya jagung. Karenanya, ia meminta baik pemerintah daerah maupun pusat agar tidak mengadakan impor jagung.
"Jika ada impor, petani kecil atau gurem sangat merasakan dampak negatifnya. Kemudian, pihak-pihak yang inginkan impor jagung, silahkan berhubungan dengan pemerintah daerah, khususnya Tuban untuk menanyakan stok jagung," ungkapnya.
(Risna Nur Rahayu)