JAKARTA – Pihak berwenang Filipina belum dapat memastikan adanya keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam serangan bom di gereja di Pulau Jolo bulan lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, otoritas Filipina masih melakukan investigasi terkait insiden yang menewaskan sedikitnya 23 orang itu. Tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga turut membantu dalam proses penyelidikan tersebut.
“Mereka telah melakukan uji DNA terhadap jenazah-jenazah yang ditemukan di gereja tersebut,” kata Arrmanatha dalam keterangan pers, Jumat (15/2/2019).
“Dari hasil identifikasi DNA yang mereka temukan, semuanya cocok dengan DNA korban.”

Baca: Pelaku Pengeboman Gereja di Filipina Diyakini "Tiru" Aksi di Surabaya
Baca: Lima Anggota Abu Sayyaf Tersangka Pengeboman Gereja Filipina Menyerahkan Diri
Arrmanatha mengatakan, setelah melakukan uji DNA terhadap sekira 20 jenazah, pihak berwenang Filipina belum bisa memastikan bahwa pelaku pengeboman adalah warga negara Indonesia.
“Ada sekira 20-an jenazah yang DNA korban yang sudah terkonfirmasi dan mereka cocok dengan DNA keluarga korban.
“Mereka belum bisa mengonfirmasi dari tes DNA bahwa pelakunya adalah warga negara Indonesia,” jelasnya.
(Rachmat Fahzry)