"Mudah-mudahan kita bisa kolaborasi. Semangatnya membuat Indonesia maju berbasis riset inovasi SDM berkualitas. Itu yang kita sepakati," katanya.

Mengenai kata "presiden baru" dalam cuitannya, ia mengatakan sudah menyampaikan klarifikasi.
"Waktu nge-tweet, saya sudah tweet sebelumnya. Cuma di Twitter kalau sudah viral susah dikendalikan. Bahkan Pak Jokowi masuk tadi, saya sudah sampaikan permintaan maaf," katanya.
Lini masa Twitter, pada Jumat 15 Februari 2019 pagi, dibanjiri tanda pagar #uninstallBukalapak akibat cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang dianggap mendukung salah satu pasangan calon presiden.