Wakil Ketua DPR itu pun mengaku tidak rela melihat Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang itu diperlakukan tidak pantas hanya demi memuluskan ambisi politik seseorang ataupun sejumlah orang.
"Inilah yang telah mendorong saya menulis puisi tersebut. Saya tidak rela ada ulama kita di begal dan dipermalukan semacam itu," tegasnya.

Sekadar diketahui, Fadli menulis puisi berjudul "Doa yang Ditukar" seiring viralnya video KH Maimoen Zubair yang mendoakan Prabowo Subianto. Padahal, Mbah Moen -sapaan akrabnya- sedang berada di samping Presiden Jokowi.
Mbah Moen juga telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya mendoakan Jokowi dan memilihnya sebagai pemimpin nasional di pesta demokrasi mendatang.
(Awaludin)