KUPANG – Korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah, laporan dinas kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan NTT dr Dominggus Minggu Mere mengatakan, data hingga Minggu 17 Februari 2019, jumlah korban meninggal sudah mencapai 24 orang dan 2.291 dirawat.
Angka ini naik jika dibanding dengan data Januari 2019, di mana 13 orang meninggal dan 1.028 orang.
Namun Dominggus mengklaim ada tren baik dari aspek pencegahan. Untuk itu, dia terus mendorong masyarakat untuk tetap menerapkan pola hodup sehat dengan melakukan sejumlah langkah 3M plus, dengan menguras, menutup dan mengubur sejumlah barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang membawa virus dengue.
Jumlah 24 orang meninggal terbanyak ada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah meninggal 10 orang. Menyusul Kabupaten Kupang 3 orang dan selanjutnya Kabupaten Sikka, Ende dan Manggarai Barat dengan jumlah korban meninggal masing-masing 2 orang.

Sedangkan sisanya menyebar di Kabupaten Manggarai Timur, Sumba Barat dan Kabupaten Rote Ndao dengan masing-masing 1 korban meninggal.
Baca: NTT Nyatakan "Perang" Terhadap Demam Berdarah Usai Ribuan Warganya Terjangkit
Baca: Kemenkes: Perilaku Manusia Memengaruhi Melonjaknya Populasi Nyamuk DBD
Sementara untuk yang dirawat, terbanyak berada di Kabupaten manggarai Barat dengan jumlah pasien di angka 428 orang menyusul Kota Kupang dengan jumlah 400 orang dan KaBaupaten Sumba Timur berjumlah 366 orang.
Selanjutnya Kabupaten Kupang berada di angka 168 pasien, Sumba Barat 124 orang, Timor Tengah Selatan (TTS) 107 orang, Ngada 104 orang dan Kabupaten Sikka 100 orang. "Selebihnya berada di bawah angka 100," ujar Dominggus.
(Rachmat Fahzry)