Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

NTT Nyatakan "Perang" Terhadap Demam Berdarah Usai Ribuan Warganya Terjangkit

Adi Rianghepat , Jurnalis-Sabtu, 02 Februari 2019 |12:29 WIB
NTT Nyatakan
Petugas melakukan fogging untuk mengurangi dampak demam berdarah di area wabah penyakit (Foto: Adi/Okezone)
A
A
A

KUPANG - Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mewabah di berbagai daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak tanggung-tanggung penyakit yang disebar virus dengue dibawa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus itu pun telah menelan korban karena gigitannya.

Data Dinas Kesehatan Provinsi NTT hingga 28 Januari 2019 sudah ada 13 warga yang meninggal karena gigitan anopheles itu. Jumlah korban meninggal itu dari sisi jumlah sudah sangat mengkhawatirkan. Mengapa, karena baru di awal bulan di 2019. Jika dibanding dengan jumlah total kematian karena DBD selama 2018 (Januari-Desember) hanya berada pada angka 12 orang. Apakah itu tak mengkhawatirkan?

Selain jumlah korban meninggal, penyakit yang hanya mewabah di musim penghujan itu juga telah menyebabkan sedikitnya 1.028 orang harus dirawat intensif (data 1 Januari hingga 28 Januari 2019). Angka ini jika dibanding dengan 2018 silam, terpaut 305 penderita dan berada di angka 1.333 orang.


Petugas Dinas Kesehatan Kota Kupang sedang mempersiapkan bubuk abate untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada warga untuk selanjutnya akan ditabur di dalam tempat air agar tidak menjadi sarang biak jentik aedes agypti yang membawa virus dengue. (Foto: Adi/Okezone)

Sejumlah daerah bahkan telah menikan status wabah DBD ini dengan menetapkan kejadian luar bisa (KLB). Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, ada tiga kabupaten yang sudah mengalami peningkatan status menjadi KLB, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Sumba Timur.

"Kita sudah lakukan koordinasi secara masif dengan dinas kesehatan di semua daerah untuk selanjutnya berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk upaya penanganan setiap kasusnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominggus Minggu Mere.

Aksi nyata semua pihak harus segara dilakukan. Karena penyakit ini berbasis lingkungan, maka penting untuk menggerakan seluruh komponen masyarakat dalam kaitan dengan menjaga lingkungan tempat tinggal masing-masing.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement