Menurutnya, selama ini perhatian Jokowi terhadap ulama dan santri sangat tinggi. Selain menetapkan Hari Santri Nasional, Jokowi juga membuat lembaga Komite Nasional Keuangan Syariah. "Karena ekonomi syariah itu ekonomi bagi hasil. Karena Pak Jokowi itu orang Jawa maka ekonomi syariah itu 'maro lan mertelu' (bagi hasil)," katanya.
Selain itu, Jokowi juga mendirikan Bank Wakaf Mikro di pesantren-pesantren. Sejauh ini sudah ada 50 titik. "Saya minta 1.000 (titik) per pesantren Rp4 miliar," urainya.
Sebagai bentuk kecintaan terhadap Islam, Jokowi juga mendirikan Majelis Dzikir Hubbul Wathon. "Saya sebagai Dewan Penasihat, Pak Jokowi sebagai Dewan Pembina. Yang pertama dilakukan zikir di Istana pada 1 Agustus. Sudah dua kali zikir di Istana setiap 1 Agustus. Yang lain mana? Apa yang sudah dilakukan. Saya percaya kalau nanti beliau jadi presiden lagi, Beliau ingin produk halal Indonesia jadi produk halal dunia," tuturnya.
Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa Jokowi tidak hanya meminta dukungan ulama, tapi juga mengandeng ulama menjadi wakil presiden. Maka dia pun meminta masyarakat Banten mendukung paslon Jokowi - Ma'ruf untuk meraih kemenangan pada Pilpres 17 April mendatang.
"Hari ini orang Banten diajak jadi calon wakil presiden. Besok ada orang Banten jadi presiden. Kalau orang Banten tidak dukung orang Banten, ya kelewatan," paparnya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menuturkan, sejauh ini dari berbagai survei paslon 01 sudah menang di hampir semua provinsi. "Menang dimana-mana, kalau Banten kalah kan isin (malu). Wong Banten kok gak bisa dipercaya makanya kudu menang," kata Ma'ruf.